SESEJUK KASIH HAQIQI
Semerbak harum bunga menghempaskan rerumputan yang bergoyang secantik senyum tulus gadis mungil yang sedang menghela nafas panjangnya di balik tirai jendela kamar rumahnya saore itu.Jilbab yang menghiasi wajahnya makin indah dan sedap untuk di pandang.
”Anjani…”seketika suara itu memanggilnya.
”Iya Umi”,bergegas ia keluar dari kamar dan menghampiri Uminya.
”Sayang…kok belum mandi?Umi mau ajak Anjani ke rrumah tetangga kita yang baru,tadi pagi Umi di undang…mandi segera,dan GPL ya!!!”
”Ciip Umi”
Dengan menggunakan pakaian yang tertutup dan jilbab yang cantik membuat Anjani makin PD akan melangkahkan kakinya…
”Umi…Anjani telah siap”
”Wach-wach anak Umi makin hari tambah cantik saja…”
”Ich Umi apa sich,ngeledek ya,alhamdulillah…ini kan berkat Umi juga,tankz Umi muachhh…Berangkat!!(bisik Umi pada Anjani).
Tiba di rumah tetangganya acara demi acara telah di selesaikan dalam rangka menyambut rumah baru tersebut.
”Selamat menempati rumah baru ya Bu Halimah,kami senang dengan kehadiran Ibu di sini dan semoga betah”
”Terimakasih Bu Rahma,ngomong-ngomong ini siapa,putrinya ya Bu?namanya siapa?cantik dan sopan,cantik juga”
”Anjani,trimakasih Tante…!jawab Anjani dengan ramah dan sopan.
”Tante tinggal dengan siapa saja?kok sepi dengan rumah sebesar ini?
”Sama suami Tante”
”Lantas putra atau putrid Tante?”
”Owch punya satu putra,itu saja dia lagi bekerja di luar kota.Dia tinggal dengan BuLeknya.Azka…putra Tante satu-satunya sebagai arsitektur yang bagi Tante cukup bangga kan prestasi-prestasinya,kemarin baru selesai kuliahnya di vakultas arsitek terus memutuskan untuk bekerja dengan Pak Leknya yang sama profesinya dengannya,sedikit bawel,keras kepala,teguh pendirian pula…tapi ngangenin!!!”(tetesan airmata kangenpun tak terasa tercucur di pipi Bu Halimah,Anjani pun membalas dengan senyum tulus dari bibir dan lesung pipitnya yang manis)
”Tante…kebahagiaan Tante pasti hadir kelak nanti.Anjani dan Umi siap menjad sahabat ataupun kerabat selama Tante butuhkan,Anjani dan Umi hidup sendirian disini Tan.Empat tahun yang lalu abah dan adix Anjani laki-laki kecelakaan ketika beliau mengendarai sepeda motor saat pergi membeli hadiah untuk ulangtauun Anjani,hingga akhirnya berakhir sepi…Berlarut Umi membangkitkan Anjani akan arti sebuah hidup ini.Sekarang Anjani tidak merasa sepi lagi,masih ada Umi yang senantiasa mendukung Anjani dan Allah yang selalu ada dalam hati Anjani…”
”Anjani,Tante juga menyertaimu nak..”
Kemudian ke duanya saling berpelukan,waktu pun yang memisahkan mereka saat magrib tiba.Dengan gema adzan yang mha dahsyat merdunya memanggil insan untuk mengingat da beribadah terhadap sang Khaliq.Hari demi hari keakraban ke dua tetangga itu semakin erat.Suatu malam dari sepertiga nya,Anjani gunakan untuk shalat malam layaknya seperti malam-malam yang telah di laluinya.Dengan khusyu’ dalam keheningan malam,membuat Anjani makin deekat dengan Allah.Segala peluh kesah dalam hatinya pun tercurahkan…
”Ya Allah…tegarkanlah senantiasa raga kami,raga yang sebenarnya rapuh namun hanya karena-Mu kami bangkit.Berikanlah ketentraman hati untuk Umi dan Anjani.Tunjukkan kebahagiaan sejati,kebahagiaan haqiqi yang Engkau hadirkan untuk kami kelak nanti.Bimbinglah kami selalu dalam bimbingan-Mu dan tegur lah kami jika lalai akan perintan-Mu..
Ya Robby…tempatkanlah abah dan adik hamba dalam firdaus-Mu…aminn”.
Selanjutnya sang fajar pun membangunkan Anjani dari lelapnya istirahat yang cukup.Kicau burung yang berterbangan membuat Anjani semangat untuk menjalani kehidupsn nya dalam kesederhanaan dalam membantu Uminya berjualan di took depan rumahnya.Karena minimnya ekonomi,Anjani tidak melanjutkan kuliahnya namun membuat keluarganya putus asa juga.
Suatu hari…ia harus mengantarkan titipan belanja Tante Halimah ke rumahnya.
”Assalamu’alaikum..Tante!!”
Seketika ada laki-laki muda,membuka pintu dan menjawab salam Anjani,pemuda tersebut bertanya..”Ada yang bisa di bantu mbak?…”
”Anda siapa?”Anjani balik nanya!
Pemuda tersebut melihat wajah Anjani terus tanpa memalingkan wajahnya.Kemudian pemuda itu mengajak berjabat tangann namun Anjani menolaknya..
”Maaf…ini belanjanya Tante,”(bergegas Anjani pulang ke rumah.Sampai di rumah ia melamun akan pikirnya,deg-degan rasa hatinya tidak karuan,namun tidak dihiraukan.Pemuda tersebut juga merasakan rasa yang sama dengan penuh penasaran,ia Tanya se detail mungkin pada Bunda nya akan rahasia di balik raut wajah gadis tersebut.
Bersemi lah benih-benih kasih dan cinta pemuda yang polos nan tampan itu.Suatu malam,Azka berkunjung silaturrahmi ke rumah Anjani.Azka berbicara banyax tentang Anjani pada Bundanya.Bunda dan ayahnya merestui jika Azka memilih Anjani untuk menjadi pilihan tambatan hati putranya.Malam itu menjadi suasana yang tak terlupakan bagi Anjani,ttapi Anjani tak banyak bermimpi untuk selanjutnya.Ke dua manusia ini semakin akrab mmenjalin persahabatan dengan cerita masing-masing insan.
Azka tak dapat menahan rasa akan perasaannya.Pagi-pagi Azka mengetuk jendela Anjani.Anjani pun membuka dan terkejut melihat di depannya seorang Azka.
”Assalamu’alaikum Anjani…pagi ini Aku ingin mengatakan kepadamu akan rasa yang semakin membuat Aku resah.Aku tak tahu dengan siapa harus Aku bertanya…Aku ingin jadi bagian dari hidupmu Anjani…demi Allah…demi hati ini…Aku siap menjadi milikmu untuk menjagamu.Aku mau kamu piker dulu untuk menjawab rasaku semua padamu”.
Dengan cepat Azka pulang dan meninggalkan Anjani dengan rasa bahagia dan berharap ia di terima Anjani.Satu minggu bukan waktu yang singkat baginya untuk membalas ucapan Azka kemarin…..
”Kasihan dia lama menungguku,paddahal Aku juga merasakan rasa yang sama dengannya”.
Kemudian dia menulis sederet surat untuk membalas ucapan Azka kemarin.
Assalamu’alaikum Azka…
Maaf surat ini sebagai perwakilan atas diriku karena Aku sebenarnya punya rasa seperti kamu,tapi Aku ingin kamu tahu…Aku mencintaimu karena Allah,Aku menyayangimu karena Allah.
Aku tak punya apa-apa dan tak berarti apa-apa untukmu,sepenuh hati ini yang Aku persembahkan untukmu.Datanglah dan temui Umiku,jika engkau serius dengan ucapanmu karena Aku t’mau cinta ini untuk permainan saja!!
Mohon restu orangtuamu dan Umi lalu Aku akan menerimamu….
Wassalammm….
Salam manis,
Anjani
Surat ini di letakkan Anjani di luar jendela di kamar Azka.Azkapun membaca surat,alangkah bahagia dan mengadukan serta memberitahukan isi surat ini kepada orangtua,restu pun di dapatkan kemudian Azka mengajak orangtuanya ke rumah Anjani untuk menjalankan hubungan yang lebih serius ini ke jenjang pernikahan.Umi pun menyetujui hingga pada suatu hari nya di adakan PESTA PERNIKAHAN mereka berdua.
Azka menjawab ucapan Anjani saat menyurati nya…
”Habyta…ketahuilah,suatu anugerah terindah yang pernah Allah berikan kepada ku ialah..saat senyummu kau hadirkan..hatiku tentram menyapamu,saat jilbabmu kau hiaskan untuk wajahmu..kesejukan itu Aku rasakan,saat tuturmu kau bisikkan..ingin ku mendengar selalu..jadikan Aku istimewa dalam hidupmu karena Aku mencari cinta yang haqiqi atas ridha-Nya untuk menjadikan hubungan ini istimewa di sisi-Nya!!”
Waktu yang hening membuka romansa penuh ma’na.Akhirnya ke dua insan tersebut bahagia dan HAPPY ENDING…
Amanah Kasih Umi untuk Anjani,
Carilah teman setia dalam suka dan duka.Teman baik yang membantumu untuk menjadi orang baik.Teman sejati yang bias kau ajak bercinta untuk syurga.Dia adalah teman sejati yang benar-benar mau berteman denganmu bukan karena derajatmu.Tetapi karena kemurnian cinta itu sendiri,yang tercipta dari keikhlasan hati..dia mencintaimu karena Allah,Dengan dasar itu kaupun bias mencintainya dengan penuh ke ikhlasan karena Allah..kekuatan cinta kalian akan melahirkan kekuatan dahsyat yang membawa manfaat dan kebaikan.Kekuatan cinta itu juga akan bersinar dan membawa kalian masuk syurga…
TERSENYUMLAH UNTUK CINTA
Salam manis,
Umi

0 komentar:
Posting Komentar